Rabu, 28 September 2011

Nasi Jagal di Tangerang.. Nama Seram tapi Nikmat Luar Biasa :D


Asalamualaikum wr. wb...it's me herlin...u can call me alin, ini adalah  blog perdana ku agak binun wat mengarangnya tapi karena aku ga pernah nulis tentang keseharianku seperti apa......so,this is my wisata kuliner all day night @tangerang, mungkin ada beberapa tempat/kedai/cafe yang sudah pernah kalian datangi...dan ini salah satunya...apakah kalian pernah mencoba Nasi Jagal sebelumnya...
Nasi Jagal, makanan seharga 5 ribu rupiah/porsi ini ternyata cukup dikenal oleh kalangan genk motor dan anak muda di Tangerang. Bisa jadi karena harganya yang memang murah di masa sekarang ini. Atau juga karena memang hanya buka malam hari, waktu yang umumnya digunakan anak-anak genk motor berkumpul.

Nasi Jagal, dari namanya memang terdengar sangar, tapi kawan kalau ada istilah “don’t judge book by it's cover” bisa juga dipakai dalam hal ini. Karena rasanya tidak sesangar namanya koq, bahkan bisa dikatakan cukup enak (bukan enak sekali loh, menurut saya). So, for 5 thousand rupiah,it’s not that bad.

Letaknya di salah satu sudut kota Tangerang, kalau menurut wilayah administrasi sudah masuk wilayah Kabupaten Tangerang. Daerah Pintu Air 10, didepan Penjagalan Hewan. Jadi, tak heran kan,kalau namanya Nasi Jagal dan ternyata itu tidak terlalu jauh dari rumah saya so bisa tiap .

Saya baru 2 kali kesana, dapat informasi dari adik dan teman sejawat kampus yang selalu curhat tentang nasi jagal. Dan  setiap kali saya kesana, memang ramai sekali. Bisa jadi memang tiap hari ramai. Seperti yang saya bilang diatas kebanyakan pengunjungnya memang anak genk motor, bisa terlihat dari jaket yang mereka pakai. Bukan hanya satu genk motor, tapi rasanya ada beberapa. Dan mereka koq sepertinya damai-damai saja satu sama lain. Jadi kalau pernah denger cerita antar anak genk motor saling bermusuhan, rasanya anak genk motor Tangerang tidak begitu. Atau, memang mereka damai jika menyangkut urusanperut,ahentahlah.

Tapi memang sih, antar genk motor yang satu dengan yang lain tidak membaur. Seperti kebanyakan anak genk, mereka selalu berkelompok dan hanya bargaul antar mereka saja. Ada 4 kios disana yang semuanya menjual menu yang sama, letaknya bersebelahan dan setiap kelompok genk seperti menempati tempatnya sendiri-sendiri.

Pengunjungnya bukan hanya genk motor saja, karena buktinya anak genk “narcis” pun ikut makan disana. Dan beberapa orang yang menyukai kehidupan malam, kurasa dalam pengertian yang baik. Wajar saja kubilang begitu, karena memang Nasi Jagal hampir 24 jam nonstop.

Mari kita bicarakan tentang Nasi Jagal ini secara lebih spesifik. Terdiri dari, nasi (of course), daging (bisa kambing or sapi, tergantung peruntungan), sambal yang pedas, dan bawang goreng. Sederhana bukan, ya maklumlah sesuai dengan harganya. Tapi ada pelengkap lain, kalau bersedia membayar lebih tentunya, yaitu kerupuk, emping, atau telur asin. Dagingnya sendiri, dipotong kecil-kecil. Bukan hanya daging saja, kadang ada ati dan lemak-lemaknya. Dimasak dengan bumbu seperti semur  Karena warnanya coklat, rasanya agak manis, tapi gurih dagingnya berasa sekali. Sambalnya pedas bangett sepedas tapi tidak sepedas buatan ibuku (maklum karena abdi teh urang sunda euy), dan rasanya paduan yang cocok dimakan bersama dagingnya. Taburan bawang goreng, berguna untuk mengurangi aroma dagingnya. Jadi, kalau dimakan aromanya seperti aroma Nasi Uduk. Porsinya cukup banyak bagi saya yang sedikit makan nasi tapi banyak ngemil. Kalau bagi beberapa teman porsinya agak kurang (buktinya mereka sampai tambah 1 porsi lagi). Well, bagaimana tertarik mencoba? Kalau tidak, mungkin saya kurang pandai mendeskripsikannya. Tapi kalau penasaran, coba saja.

Jika makan di tempat memang ada sedikit aroma yang kurang sedap dari tempat pemotongan hewan. Namun secara keseluruhan hal itu tertutupi oleh suasana yang ada. Dingin dan sejuknya malam, semilir angin , nasi yang masih hangat, berkumpul bersama teman-teman, ditambah perut yang lapar, semua itu membuat makan Nasi Jagal menjadi menyenangkan.

Disarankan untuk tidak  kesana sendiri, terutama bagi wanita even just myself. Tentu saja bukan karena tidak aman, tapi apa berani keluar malam-malam sendiri. Well kalau saya sih, lebih baik tidak. Jadi, sebaiknya kesana bersama teman-teman sehingga akan lebih terasa nikmat makannya. Bukan begitu? Kalau begitu Selamat Menikmati…